Semua perekrut (recruiters) akan
sepakat bahwa yang dipilih adalah pemilik talenta terbaik. Elemen terpenting dalam
proses perekrutan adalah WAWANCARA KERJA
(job interview). Sebuah wawancara akan menentukan hasil untuk proses
selanjutnya.
Salah satu jenis yang paling menarik dari wawancara adalah
wawancara telepon yakni panggilan seleksi awal (preliminary screening call) di
mana perekrut mencoba untuk menyaring semua pencari kerja yang tidak
profesional atau tidak relevan dan melanjutkan selected job seekers terbaik
untuk para manajer perekrutan hingga user.
Jika anda sebagai kandidat, mungkin CV anda bisa jadi terlihat
sebagai terhebat di bidang anda sehingga anda terpilih untuk sebuah wawancara
telepon, tapi anda bisa saja akan kehilangan kesempatan lolos jika anda tidak
memiliki apa-apa yang diperlukan dalam menjual diri melalui wawancara telepon.
Beberapa hal penting yang dibutuhkan untuk sebuah wawancara
telepon adalah memahami kapan mendengar dan kapan berbicara, termasuk etika berbicara melalui telepon. Jika anda
ingin meniti karir di perusahaan yang anda pilih maka anda harus secara serius
dan melatih diri untuk setiap langkah dalam proses perekrutan. Hal ini sangat
penting untuk tampil menjadi yang terbaik di semua fase karena akan menentukan
pada fase berikutnya. Perekrut adalah duta anda dan pintu emas untuk anda dalam
mendapatkan pekerjaan, oleh sebab itu jadikanlah perekrut berpihak pada anda!
Cermati 13 kesalahan umum job seekers dalam wawancara
telepon (phone interview) yang berpotensi menciptakan kegagalan:
1. Tepati waktu. Tidak menyediakan waktu untuk menjawab
panggilan kerja pada waktu yang telah ditetapkan. Pastikan anda ‘siap’ pada
waktu wawancara yang telah ditentukan. Jika tidak, lakukan jadwal ulang apabila keadaan darurat terjadi. Jika tidak, itu akan mencerminkan profesionalisme dan keseriusan anda dalam mendapatkan pekerjaan.
2. Nada suara. Nada suara anda selama wawancara telepon dapat
mencerminkan banyak tentang kepribadian diri anda. Sebuah perekrut yang berpengalaman
dapat membuat prediksi tentang ciri-ciri kepribadian anda hanya dari suara anda. So cobalah untuk menghindari terkesan malu, ragu, takut, tidak pede, atau
sombong.
3. Dialog tidak menarik. Lakukan untuk terdengar
bersemangat sehingga perekrut merasa tertarik pada apa yang anda katakan. Antusiasme
anda tercermin dari suara dan jawaban anda. Berikan sedikit jeda waktu (berpikir)
sebelum anda menjawab, hindari kata-kata, misal, "anu", “apa ya....”,
dll.
4. Berbicara dengan orang lain saat wawancara (mengabaikan
perekrut). Silakan, jika Anda memiliki hal-hal lain yang harus dilakukan, buat jadwal
ulang wawancara dilain waktu.
5. Memberikan jawaban acak/tidak relevan. Alih-alih memberikan
jawaban acak atau tidak relevan, terbaik adalah mendengarkan secara cermat dan tulislah
jawaban singkat anda pada selembar kertas ketika sedang diwawancarai. Hal ini
akan sangat membantu anda untuk tetap fokus dan dapat memberikan jawaban sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan pewawancara.
6. Makan saat diwawancarai pertelepon. Ini mungkin adalah
salah satu perilaku yang paling tidak profesional selama panggilan telepon
dengan perekrut. Ingat, anggaplah wawancara melalui telepon sama seperti wawancara
biasa secara fisik. Akankah anda makan selama wawancara secara fisik langsung?
7. Melakukan pembicaraan sambil lalu. Sungguh ini adalah hal
yang paling menjengkelkan perekrut dan jelas hal ini anda dianggap tidak serius.
Pastikan untuk memilih tempat yang tenang dan berikan penuh perhatian anda.
8. Menguap datangnya tak diundang, lakukan etika
yang tepat. Misal tidak menimbulkan suara. Sebisa mungkin hindari menguap.
9. Menanggapi pertanyaan yang samar/kurang jelas. Agar tidak bias
jawaban anda terhadap pertanyaan yang ditanyakan, jika anda tidak mengerti
pertanyaan atau kurang jelas maka jangan ragu meminta pewawancara untuk
menjelaskan atau memberikan rincian lebih lanjut.
10. Volume suara. Tidak berbicara terlalu keras atau terlalu
pelan/rendah. Lakukan sewajarnya.
11. Mengatakan "Saya tidak tertarik" secara
langsung dan mungkin saat awal wawancara. Jika anda lakukan ini maka anda telah
membuang peluang anda sebelum mendapatkan rincian tentang pekerjaan yang hampir
ditangan anda. Anda kan belum tahu, apakah itu sebuah tawaran pekerjaan impian anda?
Dengarkan dahulu hingga lebih jelas, anda mungkin mencintai pekerjaan tersebut setelah anda
tahu lebih banyak tentang hal itu.
12. Bertanya tentang gaji. Begitu banyak lulusan baru dan
pencari kerja memulai wawancara dengan bertanya tentang gaji. Tentu saja anda
harus peduli tentang gaji/kompensasi, tetapi jika itu satu-satunya hal yang anda
pertimbangkan maka anda telah tidak memilih jalan substansi karir.
13. Interupsi. Tidak membiarkan perekrut mengutarakan
sesuatu informasi hingga selesai terlebih dahulu, malah anda memotongnya misal
dengan kata-kata ‘tidak-tidak’. Perlu anda sadari hal ini sangat mengganggu niat
dan jalan pikiran pewawancara.
Saya berharap artikel ini dapat membantu anda khususnya para
pencari kerja baru dalam memahami pentingnya panggilan/wawancara pertelepon.
Panggilan wawancara bisa datang kapan saja, jadi bersiaplah untuk berbicara
dengan duta anda - maksud saya, perekrut!*
No comments:
Post a Comment