Thursday, January 7, 2016

13 Kesalahan Umum Dalam Wawancara Kerja

Semua perekrut (recruiters) akan sepakat bahwa yang dipilih adalah pemilik talenta terbaik. Elemen terpenting dalam proses perekrutan adalah WAWANCARA KERJA (job interview). Sebuah wawancara akan menentukan hasil untuk proses selanjutnya.

Salah satu jenis yang paling menarik dari wawancara adalah wawancara telepon yakni panggilan seleksi awal (preliminary screening call) di mana perekrut mencoba untuk menyaring semua pencari kerja yang tidak profesional atau tidak relevan dan melanjutkan selected job seekers terbaik untuk para manajer perekrutan hingga user.

Jika anda sebagai kandidat, mungkin CV anda bisa jadi terlihat sebagai terhebat di bidang anda sehingga anda terpilih untuk sebuah wawancara telepon, tapi anda bisa saja akan kehilangan kesempatan lolos jika anda tidak memiliki apa-apa yang diperlukan dalam menjual diri melalui wawancara telepon.

Beberapa hal penting yang dibutuhkan untuk sebuah wawancara telepon adalah memahami kapan mendengar dan kapan berbicara, termasuk etika berbicara melalui telepon. Jika anda ingin meniti karir di perusahaan yang anda pilih maka anda harus secara serius dan melatih diri untuk setiap langkah dalam proses perekrutan. Hal ini sangat penting untuk tampil menjadi yang terbaik di semua fase karena akan menentukan pada fase berikutnya. Perekrut adalah duta anda dan pintu emas untuk anda dalam mendapatkan pekerjaan, oleh sebab itu jadikanlah perekrut berpihak pada anda!

Cermati 13 kesalahan umum job seekers dalam wawancara telepon (phone interview) yang berpotensi menciptakan kegagalan:

1. Tepati waktu. Tidak menyediakan waktu untuk menjawab panggilan kerja pada waktu yang telah ditetapkan. Pastikan anda ‘siap’ pada waktu wawancara yang telah ditentukan. Jika tidak, lakukan jadwal ulang apabila keadaan darurat terjadi. Jika tidak, itu akan mencerminkan profesionalisme dan keseriusan anda dalam mendapatkan pekerjaan.

2. Nada suara. Nada suara anda selama wawancara telepon dapat mencerminkan banyak tentang kepribadian diri anda. Sebuah perekrut yang berpengalaman dapat membuat prediksi tentang ciri-ciri kepribadian anda hanya dari suara anda. So cobalah untuk menghindari terkesan malu, ragu, takut, tidak pede, atau sombong.

3. Dialog tidak menarik. Lakukan untuk terdengar bersemangat sehingga perekrut merasa tertarik pada apa yang anda katakan. Antusiasme anda tercermin dari suara dan jawaban anda. Berikan sedikit jeda waktu (berpikir) sebelum anda menjawab, hindari kata-kata, misal, "anu", “apa ya....”, dll.

4. Berbicara dengan orang lain saat wawancara (mengabaikan perekrut). Silakan, jika Anda memiliki hal-hal lain yang harus dilakukan, buat jadwal ulang wawancara dilain waktu.

5. Memberikan jawaban acak/tidak relevan. Alih-alih memberikan jawaban acak atau tidak relevan, terbaik adalah mendengarkan secara cermat dan tulislah jawaban singkat anda pada selembar kertas ketika sedang diwawancarai. Hal ini akan sangat membantu anda untuk tetap fokus dan dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan pewawancara.

6. Makan saat diwawancarai pertelepon. Ini mungkin adalah salah satu perilaku yang paling tidak profesional selama panggilan telepon dengan perekrut. Ingat, anggaplah wawancara melalui telepon sama seperti wawancara biasa secara fisik. Akankah anda makan selama wawancara secara fisik langsung?

7. Melakukan pembicaraan sambil lalu. Sungguh ini adalah hal yang paling menjengkelkan perekrut dan jelas hal ini anda dianggap tidak serius. Pastikan untuk memilih tempat yang tenang dan berikan penuh perhatian anda.

8. Menguap datangnya tak diundang, lakukan etika yang tepat. Misal tidak menimbulkan suara. Sebisa mungkin hindari menguap.

9. Menanggapi pertanyaan yang samar/kurang jelas. Agar tidak bias jawaban anda terhadap pertanyaan yang ditanyakan, jika anda tidak mengerti pertanyaan atau kurang jelas maka jangan ragu meminta pewawancara untuk menjelaskan atau memberikan rincian lebih lanjut.

10. Volume suara. Tidak berbicara terlalu keras atau terlalu pelan/rendah. Lakukan sewajarnya.

11. Mengatakan "Saya tidak tertarik" secara langsung dan mungkin saat awal wawancara. Jika anda lakukan ini maka anda telah membuang peluang anda sebelum mendapatkan rincian tentang pekerjaan yang hampir ditangan anda. Anda kan belum tahu, apakah itu sebuah tawaran pekerjaan impian anda? Dengarkan dahulu hingga lebih jelas, anda mungkin mencintai pekerjaan tersebut setelah anda tahu lebih banyak tentang hal itu.

12. Bertanya tentang gaji. Begitu banyak lulusan baru dan pencari kerja memulai wawancara dengan bertanya tentang gaji. Tentu saja anda harus peduli tentang gaji/kompensasi, tetapi jika itu satu-satunya hal yang anda pertimbangkan maka anda telah tidak memilih jalan substansi karir.

13. Interupsi. Tidak membiarkan perekrut mengutarakan sesuatu informasi hingga selesai terlebih dahulu, malah anda memotongnya misal dengan kata-kata ‘tidak-tidak’. Perlu anda sadari hal ini sangat mengganggu niat dan jalan pikiran pewawancara.


Saya berharap artikel ini dapat membantu anda khususnya para pencari kerja baru dalam memahami pentingnya panggilan/wawancara pertelepon. Panggilan wawancara bisa datang kapan saja, jadi bersiaplah untuk berbicara dengan duta anda - maksud saya, perekrut!*

No comments:

Post a Comment