Gorengan biasa dijual di kedai, toko kue, ataupun di pinggir-pinggir jalan.
Jika dibandingkan es-krim maka gorengan adalah makanan yg mudah didapat dimanapun, hal itu selama kita berada di Indonesia.
Namun gorengan ini, sebut saja cipeng, misro, gorengan singkong, gorengan talas, ubi, tahu isi adalah sangat sulit jika kita cari di negara-negara Finlandia, Denmark apalagi negara2 di Afrika.
Gorengan, banyak orang yang mulai 'berumur' menjauhinya. Ia dianggap pantangan untuk dimakan. Tidak sedikit dari orang yg mulai 'berumur' itu mengkambing-hitamkan gorengan.
Misal: gara2 makan gorengan kemarin sore makanya sekarang jadi kena radang tenggorokan nih!
Ato contoh yg lain: ahh benci dech liat penjual gorengan itu, bau gorengannya itu lohh bikin aku berselera....cuman aku gak berani. Minyaknya itu lho item banget warnanya kayak aspal. Takut kena kangker brow!
Bagaimanakah hukum mengkambing-hitamkan makanan?
Semua yang kita makan dan minum merupakan rizki dari Allah, maka gak boleh bagi kita utk menghina ataupun mencercanya. Muhammad Rosululloh mengajarkan kepada kita suatu adab yang mulia, yaitu ketika tidak menyukai makanan yang dihidangkan, sebagaimana dalam hadits:
Dari Abu Hurairoh , ia berkata:
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ, إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ.
“Rosululloh tidak pernah mencerca makanan sama sekali. Bila Beliau menginginkan sesuatu Beliau memakannya dan bila tidak suka Beliau meninggalkannya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)*
No comments:
Post a Comment