Setelah turun dari angkot di Cawang (Jakarta Selatan), aku terus jalan pagi seenak kakiku. Maksudku aku melangkah terserah enaknya kakiku atau terkadang juga terserah mataku hendak menunjukkan arah kemana.
Saat itu, mataku tertarik ke lorong2 yg ada tak jauh dari bantaran kali Ciliwung. Aku menyusuri lorong2 itu sendiri tanpa teman kecuali HP kesayanganku, hehehe...utk moto2 (ambil foto). Spt tanpa tujuan tp langkahku pasti, olahraga!
Saat memasuki area kebonbaru menuju arah jalan Gudang Peluru, mataku sempet terjebak dikeramaian pasar, Pasar Bengong. Ya, namanya Pasar Bengong. Jujur saja aku jadi bengong....apa gak ada nama lain selain "bengong"?
Di pasar itu mataku terjebak lagi, tatapanku lama kala kulihat sepasang suami istri dgn kedua anaknya. Si Ibu menggendong sikecil disisi pinggang kirinya dgn menggunakan kain gendong ala kampung (sinjang, kata org Sunda) dan tangan kirinya sdg menjinjing belanja-an.
Sedang kakaknya dari sikecil sdg membeli jajan, entah jajanan apa namanya. Membuatku iri adalah tak putus2nya si suami dan si istri saling pandang dan selalu saling lempar senyum. Si istri terlihat tipe manja, yah manja, tp aku tak bs ceritakan dgn kata2 disini. Si istri meski cuman bersandal jepit dgn wajah yg jauh dari cantiknya Tamara Belzinsky tapi....ucapannya begitu lembut ........(sedikit terdengar oleh telingaku. Alhamdulillah telingaku jauh dari budek alias congek bin bolot).
Suami yg jg sederhana penampilannya terlihat seorang pemimpin keluarga yg baik, tutur katanya bikin adem anggota keluarganya.
Mereka berempat pergi jalan dgn canda..... tak terasa sudah lenyap dari pandangan mataku, tapi aku msh saja berdiri disitu. Aku iri sama mereka. Bahagia tak tergantung harta, rupanya.*
No comments:
Post a Comment